Senin, 27 April 2020

Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat



Ulat Tanah
Ulat tanah menyerang tanaman tomat yang baru pindah tanam dengan cara memotong tanaman hingga roboh dan memakan batang utama atau titik tumbuh tanaman.


Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat ini biasa menyerang daun, buah dan tanaman tomat yang masih kecil. 
Ciri khas ulat grayak ini adalah terdapatnya bintik segitiga berwarna hitam dan bergaris-garis kekuningan pada sisinya.
Ulat penggerek buah tomat memiliki warna hijau muda dan biasa menyerang buah tomat dengan melubangai buah dan memakan isi buah sampai buah busuk.


Pengorok Daun (Liriomyza sp)
Hama ini menyerang daun tanaman tomat dengan mengorok permukaan daun sehingga terbentuk alur-alur tak beraturan. Daun yang terserang akan terganggu proses fotositensisnya dan pada akhirnya daun kering.


Thrips, Aphids, Myzus dan Kutu kebul.
Hama thrips menyerang bunga tanaman tomat hingga bunga mengering dan rontok. Jika menyerang daun, daun terdapat bercak keperakan dan menggulung keatas.
Hama Aphids dan kutu kebul menyerang daun dengan menghisap cairan daun sehingga daun keriting, menguning dan daun rontok.
Selain itu hama thrips, aphids, myzus merupakan vector virus mozaik seperti TMV. Dan kutu kebul merupakan vector dari Gemini virus.


Tungau
Tungau atau mite, menyerang tanaman tomat hingga daun berwarna kemerahan, menggulung kebawah, menebal dan pada akhirnya rontok.


Penyakit tanaman tomat yang sering menyerang diantaranya adalah :




Rebah semai ( dumping Off)
Penyakit ini biasa menyerang pada persemaian yang disebabkan oleh jamur phytium sp. Tanaman yang terserang terdapat bercak coklat melingkar pada pangkal batang, membusuk dan akhirnya tanaman akan rebah.


Layu Fusarium dan layu bakteri
Tanaman tomat yang terserang penyakit layu fusarium, tanaman layu mulai dari bagian bawah, daun dan batang layu kemudian mengering akhirnya mati.
Jika terserang layu bakteri, tanaman akan layu secara mendadak dan mati. 

Untuk pencegahan layu bakteri, adalah dengan tidak menanam tomat atau tanaman sefamili seperti cabai, terong dan tembakau pada satu tempat secara terus-menerus serta gunakan benih tomat yang tahan terhadap layu bakteri.


Bercak Daun Alternaria sp.
Daun tanaman tomat yang terserang bercak daun terdapat bercak bercincin, berwarna coklat kehitaman pada tepi dan warna putih ditengahnya.


Busuk Daun Phytophthora infestans
Gejala serangan penyakit busuk daun ini, terdapat bercak coklat kehitaman dan kemudian membusuk.


Mozaik Virus
Tanaman yang terserang virus diantaranya, tanaman akan keriting, pertumbuhan terhambat atau kerdil, daun berwarna kuning dan jika tidak dikendaliakan, tanaman akan mati.
Untuk pengendalian penyakit virus, dilakukan dengan mengendalikan vector atau pembawa penyakit virus yakni, Thrips, Aphids, Myzus dan Kutu kebul.


Nematoda puru akar.
Nematoda merupakan organisme pengganggu tanaman yang menyerang pada perakaran tanaman tomat. Kerusakan yang disebabkan nematoda mengakibatkan tanaman layu.
Pencegahan yang paling efektif dari serangan nematoda adalah dengan menanam varietas tomat yang tahan dan melakukan pergiliran tanaman. 
Untuk lahan yang merupakan daerah endemik, pemberian nematisida dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar.


Panen dan Paska Panen
Bunga tanaman tomat mulai muncul pada umur 25 hari setelah tanam. Untuk mendapatkan kualitas buah yang baik, terutama untuk tanaman tomatindeterminet, setiap tanaman hanya dipelihara 8 – 10 tandan.
Buah tomat mulai masak dan dapat dipanen pada umur 70 – 80 hari setelah tanam dengan ditandai berubah warna buah dari hijau menjadi kemerah-merahan dan merah keseluruhan.

Interval pemanenan adalah antara 3 – 5 hari tergantung dari kondisi tanaman dan lingkungan setiap daerah. 
Agar hasil panen dapat dikirim jarak jauh, maka pemanenan dilakukan dengan memetik buah yang belum terlalu masak atau tingkat kemasakannya 75%.

Untuk menjaga kualitas buah, lakukan sortasi buah yang baik dengan buah yang jelek, serta hindarkan buah luka saat panen maupun pengemasan.