Pada dasarnya, kacang koro memang disinyalir berasal dari benua Asia juga Afrika. pada mulanya kacang ini secara besar-besaran ditanam khususnya di wilayah Asia Selatan juga Tenggara. Negara tersebut antara lain Myanmar, Indo-China, Sri Lanka, India dan lain-lain. Meski demikian, secara aktual, kacang koro pedang telah ternaturalisasi dan kini juga dengan mudah dijumpai di Indonesia.
Tanaman koro pedang sendiri merupakan tanaman pemanjat tahunan dimana proses pertumbuhannya tidak memakan waktu lama dan dilengkapi dengan batang kayu dengan panjang maksimal 10 meter. Kacang koro berdaun tiga dengan bentuk membundar seperti telur, lancip dan memiliki bulu halus jarang pada kedua sisinya.
Adapun bunganya serupa tandan di ketiak dan terkeluk balik dengan warna putih. Sementara itu buahnya berupa polongan dengan bentuk lonjong memita, ujungnya cenderung lebar dan dalam kondisi tertentu melengkung. Biji dalam polongan kacang koro memiliki bentuk lonjong dengan warna variatif yakni merah muda, merah, merah kecoklatan dan bahkan hitam pekat. Namun dalam kondisi tertentu, warna biji ini tak jarang dijumpai yang berwarna putih bersih.