BENDERA MERAH PUTIH PUTIH
Sejarah Bendera Merah PutihBila kita melihat deretan bendera yang dikibarkan dari berpuluh-puluh bangsa
di atas tiang, maka terlintas di hati kita bahwa masing-masing warna atau
gambar yang terdapat di dalamnya mengandung arti, nilai, dan kepribadian
sendiri-sendiri, sesuai dengan riwayat bangsa masing-masing.
Demikian pula dengan bendera merah putih bagi Bangsa Indonesia. Warna
merah dan putih mempunyai arti yang sangat dalam, sebab kedua warna
tersebut tidak begitu saja dipilih dengan cuma-cuma, melainkan melalui proses sejarah yang begitu panjang dalam perkembangan Bangsa Indonesia.
1. Pada abad VII di Nusantara ini terdapat beberapa kerajaan. Di Jawa, Sumatra, Kalimantan,
dan pulau-pulau lainnya yang pada hakikatnya baru merupakan kerajaan dengan
kekuasaan terbatas, satu sama lainnya belum mempunyai kesatuan wilayah. Baru pada
abad VIII terdapat kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Nusantara yaitu Kerajaan
Sriwijaya yang berlangsung sampai abad XII. Salah satu peninggalannya adalah Candi
Borobudur , dibangun pada tahun 824 Masehi dan pada salah satu dindingnya terdapat
“pataka” di atas lukisan dengan tiga orang pengawal membawa bendera merah putih
sedang berkibar. Kata dwaja atau pataka sangat lazim digunakan dalam kitab jawa kuno
atau kitab Ramayana. Gambar pataka yang terdapat pada Candi Borobuur, oleh seorang
pelukis berkebangsaan Jerman dilukiskan dengan warna merah putih. Pada Candi
Prambanan di Jawa Tengah juga terdapat lukisan Hanoman terbakar ekornya yang
melambangkan warna merah (api) dan warna putih pada bulu badannya. Hanoman = kera
berbulu putih. Hal tersebut sebagai peninggalan sejarah di abad X yang telah mengenal
warna merah dan putih.
Prabu Erlangga, digambarkan sedang mengendarai burung besar, yaitu Burung Garuda yang
juga dikenal sebagau burung merah putih. Denikian juga pada tahun 898 sampai 910 Raja
Balitung yang berkuasa untuk pertama kalinya menyebut dirinya sebagai gelar Garuda Muka,
maka sejak masa itu warna merah putih maupun lambang Garuda telah mendapat tempat di
hati Rakyat Indonesia.
2. Kerajaan Singosari berdiri pada tahun 1222 sampai 1292 setelah Kerajaan Kediri,
mengalami kemunduran. Raja Jayakatwang dari Kediri saat melakukan pemberontakan
melawan Kerajaan Singosari di bawah tampuk kekuasaan Raja Kertanegara sudah
menggunakan bendera merah - putih , tepatnya sekitar tahun 1292. Pada saat itu tentara
Singosari sedang dikirim ke Semenanjung Melayu atau Pamelayu. Jayakatwang mengatur
siasat mengirimkan tentaranya dengan mengibarkan panji - panji berwarna merah putih
dan gamelan kearah selatan Gunung Kawi. Pasukan inilah yang kemudian berhadapan
dengan Pasukan Singosari, padahal pasukan Singosari yang terbaik dipusatkan untuk
menghadang musuh di sekitar Gunung Penanggungan. Kejadian tersebut ditulis dalam
suatu piagam yang lebih dikenal dengan nama Piagam Butak. Butak adalah nama gunung
tempat ditemukannya piagam tersebut terletak di sebelah selatan Kota Mojokerto. Pasukan
Singosari dipimpin oleh R. Wijaya dan Ardaraja (anak Jayakatwang dan menantu
Kertanegara). R. Wijaya memperoleh hadiah sebidang tanah di Desa Tarik, 12 km sebelah timur Mojokerto. Berkibarlah warna merah - putih sebagai bendera pada tahun 1292 dalam Piagam Butak yang kemudian dikenal dengan piagam merah - putih, namun masih terdapat salinannya. Pada buku Paraton ditulis tentang Runtuhnya Singosari serta mulai dibukanya Kerajaan Majapahit dan pada zaman itu pula terjadinya perpaduan antara Ciwaisme dengan Budhisme.
3. Demikian perkembangan selanjutnya pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit,
menunjukkan bahwa putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa oleh tentara Pamelayu
juga mangandung unsur warna merah dan putih (jingga=merah, dan perak=putih). Tempat
raja Hayam Wuruk bersemayam, pada waktu itu keratonnya juga disebut sebagai keraton
merah - putih, sebab tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan
lantainya diplester warna putih. Empu Prapanca pengarang buku Negarakertagama
menceritakan tentang digunakannya warna merah - putih pada upacara kebesaran Raja
Hayam Wuruk. Kereta pembesar - pembesar yang menghadiri pesta, banyak dihiasi merah
- putih, seperti yang dikendarai oleh Putri raja Lasem. Kereta putri Daha digambari buah
maja warna merah dengan dasar putih, maka dapat disimpulkan bahwa zaman Majapahit
warna merah - putih sudah merupakan warna yang dianggap mulia dan diagungkan. Salah
satu peninggalan Majapahit adalah cincin warna merah putih yang menurut ceritanya
sabagai penghubung antara Majapahit dengan Mataram sebagai kelanjutan. Dalam
Keraton Solo terdapat panji - panji peninggalan Kyai Ageng Tarub turunan Raja Brawijaya
yaitu Raja Majapahit terakhir. Panji - panji tersebut berdasar kain putih dan bertuliskan arab
jawa yang digaris atasnya warna merah. Hasil penelitian panitia kepujanggaan Yogyakarta
berkesimpulan antara lain nama bendera itu adalah Gula Kelapa . dilihat dari warna merah
dan putih. Gula warna merah artinya berani, dan kelapa warna putih artinya suci.
4. Di Sumatra Barat menurut sebuah tambo yang telah turun temurun hingga sekarang ini
masih sering dikibarkan bendera dengan tiga warna, yaitu hitam mewakili golongan
penghulu atau penjaga adat, kuning mewakili golongan alim ulama, sedangkan merah
mewakili golongan hulu baling. Ketiga warna itu sebenarnya merupakan peninggalan
Kerajaan Minang pada abad XIV yaitu Raja Adityawarman. Juga di Sulawesi di daerah
Bone dan Sopeng dahulu dikenal Woromporang yang berwarna putih disertai dua umbul -
umbul di kiri dan kanannya. Bendera tersebut tidak hanya berkibar di daratan, tetapi juga di
samudera , di atas tiang armada Bugis yang terkenal. Bagi masyarakat Batak terdapat
kebudayaan memakai ulos semacam kain yang khusus ditenun dengan motif tersendiri.
Nenek moyang orang Batak menganggap ulos sebgai lambang yang akan mendatangkan
kesejahteraan jasmani dan rohani serta membawa arti khusus bagi yang menggunakannya.
Dalam aliran animisme Batak dikenal dengan kepercayaan monotheisme yang bersifat
primitive, bahwa kosmos merupakan kesatuan tritunggal, yaitu benua atas dilambangkan
dengan warna merah dan benua bawah dilambangkan dengan warna hitam. Warna warna
ketiga itu banyak kita jumpai pada barang-barang yang suci atau pada hiasan-hiasan
rumah adat. Demikian pula pada ulos terdapat warna dasar yang tiga tadi yaitu hitam
sebagai warna dasar sedangkan merah dan putihnya sebagai motif atau hiasannya. Di
beberapa daerah di Nusantara ini terdapat kebiasaan yang hampir sama yaitu kebiasaan
memakai selendang sebagai pelengkap pakaian kaum wanita. Ada kalanya pemakaian
selendang itu ditentukan pemakaiannya pada setiap ada upacara - upacara, dan sebagian
besar dari moti-motifnya berwarna merah dan putih.
5. Ketika terjadi perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 di tengah - tengah pasukan
Diponegoro yang beribu - ribu juga terlihat kibaran bendera merah - putih, demikian juga di
lereng - lereng gunung dan desa - desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro banyak
terlihat kibaran bendera merah - putih. Ibarat gelombang samudera yang tak kunjung reda
perjuangan Rakyat Indonesia sejak zaman Sriwijaya, Majapahit, putra - putra Indonesia
yang dipimpin Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, Sultan
Hasanudin, Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Antasari,
Pattimura, Diponegoro dan banyak lagi putra Indonesia yang berjuang untuk
mempertahankan kedaulatan bangsa, sekalipun pihak penjajah dan kekuatan asing lainnya
berusaha menindasnya, namun semangat kebangsaan tidak terpadamkan.
6. Pada abad XX perjuangan Bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya
persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Budi Utomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.
7. Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa
dibawah pimpinan Suwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah
putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain :
Dari Barat Sampai ke Timur, Pulau-pulau Indonesia, Nama Kamu Sangatlah Mashur
Dilingkungi Merah-putih. Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.
8. Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang - pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang
berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan
gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
9. Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di Negeri
Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah - putih yang di tengahnya
bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini
membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia
Merdeka.
10. Demikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan
Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai
tersebut mengibarkan bendera merah putih yang di tengahnya bergambar banteng.
11. Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan
lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena
kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat
kebangsaan. Sumpah Pemuda tersebut adalah tidak lain merupakan tekad untuk bersatu,
karena persatuan Indonesia merupakan pendorong ke arah tercapainya kemerdekaan.
Pada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah - putih tanpa
gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan dan untuk pertama kalinya pula
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
12. Pada saat kongres pemuda berlangsung, suasana merah - putih telah berkibar di dada
peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda
panitia) dengan warna merah putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota
padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah -
putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional dan
menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah - putih.
13. Perlu disadari bahwa Polisi Belanda (PID) termasuk Van der Plass tokohnya sangat ketat
memperhatikan gerak - gerik peserta kongres, sehingga panitia sangat berhati-hati serta
membatasi diri demi kelangsungan kongres. Suasana merah putih yang dibuat para pandu
menyebabkan pemerintah penjajah melarang dilangsungkannya pawai pandu, khawatir
pawai bisa berubah menjadi semacam penggalangan kekuatan massa.
14. Pengibaran Bendera Merah-putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilarang pada
masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat
membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan.
Kemudian pada tahun 1944 lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah-putih diizinkan untuk
berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk
panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-
putih.
15. Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera
merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan
tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih.
16. Kemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsa
Indonesia oleh badan dunia.
PENGERTIAN BENDERA
Asal kata
Bandira / Bandir yang artinya umbul-umbul. Bandiera dari Bahasa Itali Rumpun Romawi Kuno. Dalam Bahasa Sangsakerta untuk Pataka, Panji, Dhuaja.
Bendera adalah lambang kedaulatan kemerdekaan. Dimana negara yang memiliki dan
mengibarkan bendera sendiri berarti negara itu bebas mengatur segala bentuk aturan negara
tersebut.
Menurut W.J.S. Purwadarminta, Bendera adalah sepotong kain segi tiga atau segi empat diberi tongkat (tiang) dipergunakan sebagai lambang, tanda dsb, panji tunggul.
Arti warna
Bangsa Indonesia purba ketika masih bertempat di daratan Asia Tenggara + 6000 tahun yang lalu menganggap Matahari dan Bulan merupakan benda langit yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Penghormatan terhadap benda langit itu disebut penghormatan Surya Candra. Bangsa Indonesia purba menghubungkan Matahari dengan warna merah dan Bulan dengan warna putih. Akibat dari penghormatan Surya Candra, bangsa Indonesia sangat menghormati warna merah putih.
Kedua lambang tersebut melambangkan kehidupan yaitu :
Merah melambangkan darah, ciri manusia yang masih hidup, Putih melambangkan getah, ciri-
ciri tumbuhan yang masih hidup, Warna Merah Putih dianggap lambang keagungan, kesaktian
dan kejayaan.
Warna Merah Putih itu bagi bangsa Indonesia khususnya bagi rumpun Aestronia pada umumnya merupakan keagungan, kesaktian dan kejayaan. Berdasarkan anggapan tersebut dapat dipahami apa sebab lambang perjuangan kebangsaan Indonesia, Lambang Negara Nasional, yang merupakan bendera berwarna Merah Putih.
Kemudian bendera Merah-Putih bergelar “Sang” yang berarti kemegahan turun
temurun, sehingga Sang Saka berarti berdera warisan yang dimuliakan.
Makna warna bagi bangsa Indonesia:
MERAH : Gula Merah, Bubur Merah, Berani, Kuat, Menyala, Darah
PUTIH : Gula Putih, Bubur Putih, Kelapa, Suci, Bersih, Hidup, Getah
TATA KRAMA
1. Tidak boleh menyentuh tanah
Logika : Bendera akan kotor
Kiasan : Tanah merupakan tempat berpijak, maka bila bendera jatuh, seolah-olah menginjak
bendera
2. Tidak boleh dibawa balik kanan
Kiasan : Karena negara seperti mundur / kemunduran
Peraturan Tentang Bendera Merah Putih
UUD '45 pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Peraturan Pemerintah. No.40/1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia
Kemiripan dengan bendera negara lain
Bendera ini mirip dengan bendera negara Bendera Monako dan Solothum yang mempunyai warna sama namun rasio yang berbeda, selain itu bendera ini juga mirip dengan Bendera Polandia yang mempunyai warna yang sama namun warnanya terbalik.
Mengatur Letak Bendera
Tata cara penggunaan Bendera Kebangsaan Merah Putih
sudah diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1958.
Bendera Kebangsaan memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding
dengan bendera lainnya seperti bendera organisasi organisasi di
Indonesia termasuk bendera Gerakan Pramuka. Karena itu dalam
lingkungan Gerakan Pramuka pengaturan sedemikian rupa
sehingga tidak merubah kedudukan Bendera Kebangsaan yakni
Bendera Merah Putih. Biasanya Bendera Merah putih diletakkan
paling kanan dengan tiang lebih tinggi. Jika memiliki standar
bendera tunggal, lebih baik digunakan. Namun apabila hanya
punya satu standar bendera dengan banyak tempat ( Lubang
Tempat Bendera ) dapat diatur seperti tampak dalam gambar.
Dimanapun dan kapanpun, Merah Putih selalu mendampingi setiap
gerak langkah Pramuka
Bilamana Tali Bendera Putus ?
Jadi petugas Pengibar Bendera dalam suatu upacara nampaknya memiliki suatu beban tersendiri. Tanggung jawab yang mereka miliki adalah bagaimana dapat menjalankan tugas tersebut dengan baik , lancar dan sempurna. Mengibarkan bendera Merah Putih di tiangnya yang tinggi dan tampak berkibar dengan bebasnya ketika ditiup angin. Begitulah kira-kira harapan mereka setiap melaksanakan tugasnya sebagai Sang Pengibar Bendera.
Lalu bagaimana apabila terjadi sesuatu di luar dugaan, disaat tali tiang ditarik tiba tiba tali bagian atas putus atau roda pada ujung tiang bendera macet, tidak mau berputar bahkan yang sering terjadi yakni tali tiang bendera keluar dari relnya/ roda. Padahal sebelumnya semua sudah diperiksa dan di uji coba berkali-kali.
Panik ? Tidak perlu. Jalankan saja Prosedur Tetap (Protap) yang kedua.
Apabila mengalami hal semacam ini,tindakan yang dilakukan adalah :
1. Berusaha menangkap/ memegang bendera agar tidak jatuh ke tanah.
2. Bentangkan bendera di depan tiang sampai upacara selesai.
Setelah upacara selesai baru kemudian dibetulkan, kibarkan bendera seperti biasanya.
STRUKUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
PENGERTIAN
Struktur organisasi GP merupakan suatu kerangka yang berupa bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan - tingkatan organisasi GP mulai dari bawah sampai dengan paling atas beserta mekanisme kerjanya.
Tujuan
Tujuan adanya struktur organisasi GP adalah agar mekanisme kerja GP lebih
terarah.dan sistematis sehingga mendukung tercapainya tujuan GP. Selain itu
adanya struktur organisasi untuk menghindari adanya kerancuan tumpang
tindih dalam melaksanakan tugas , kewenangan dan tanggung jawabdari
masing masing kwartir.
Manfaat
Manfaat dari adanya stuktur GP adalah
1. Dijadikan pedoman di dalam menjalankan roda organisasi
2. Dijadikan acuan didalammenjalankan tugas dan kewenangan pengurus
organisasi
3. Sebagia acuan didalam menjalankan kerjasama denagn organisasi di
atasnya atau di bawahnya
STRUKTUR ORGANISASI GP PERIODE 2008-2021
1. Ka. Mabinas
2. Ka. Kwarnas
3. Ka.DKN
4. Ka. Mabida Jateng
5. Ka. Kwarda Jateng
6. Ka. DKD
7. Ka. Mabicab
8. Ka. Kwarcab
9. Ka. DKC
10. Ka. Mabiran
11. Ka. Kwarran
12. Ka. DKR
: Presiden RI (Dr. H. Soesilo Bambang Yudhoyono) : Prof. Dr. dr. Azrul Azwar,M.Ph)
: Syarifah Alawiyah
: Gubernur (H. Bibit Waluyo)
: Prof. Dr. Ir. Slamet Budi Prayitno,M.Sc : Woro Nawangwulan
: Bupati Grobogan
: Drs. H. Sutomo,MM : Slamet
: Camat Purwodadi
: Drs. H. Suwarto
:
Presiden
Pramuka utama
Munas
5 tahun
Presiden/
Kamabinas
Mabinas
Musda
5 tahun
Gubernur/
Kamabida
Mabida
Muscab
5 tahun
Bupati/Walikota
Kamabicab
Mabicab
Musran
3 tahun
Camat
Kamabiran
Mabiran
Mugus
3 tahun
Tokoh Masy
Kamabigus
Mabigus
Kwarnas BPK
Lemdikanas DKN Pin. Saka
Tk Nasional
Kwarda BPK
Lemdikada DKD Pin. Saka
Tk Daerah
Kwarcab BPK
Lemdikacab DKC Pin. Saka
Tk Cabang
Kwaran BPK
DKR Pin. Saka
Tk Ranting
Kord gudep
Gugus depan Pamong Pamong
S G T D Saka Pa Saka Pi
Saka Pa Saka Pi
Garis pembinaan dan pengendalian
Garis bimbingan dan bantuan
Garis bimbingan teknis
Garis perwakilan
Garis pengawasan
MORSE
Sebelum ditemukan, Morse sudah banyak cara yang dilakukan untuk
menyampaikan berita dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain. Cara pertama dilakukan Homerus Ilias yang menggunakan asap api yang disusun menurut kodekode berita seperti yang dilakukan oleh suku Indian Amerika. Kemudian ditemukan alat telegram yang menggunakan katukan-ketukan suara yang diatur panjang dan pendek untuk mengirim berita. Juga diperhunakan isyarat cahaya.
Pada tahun 1832 Samuel Finley Breese Morse merancang sebuah alat telegraf yang pertama. Dan pada tanggal 27 Mei 1844 terjadilah hubungan telegraf pertama kali di dunia antara kota Baltimore dengan Washington. Kode-kode Morse sangat sederhana berupa alfabet Morse yang mudah dimengerti dan dipelajari.
ALFABET MORSE
Terdiri dari titik
E : .
I : ..
S : …
H : ….
BERSEMBOYAN MORSE DENGAN BENDERA
Alat untuk menyampaikan isyarat Morse adalah :
1. Dengan Peluit (Bunyi pendek dan panjang)
2. Dengan Bendera (Kibaran pendek dan panjang)
3. Dengan Api/Cahaya Lampu (Nyala pendek dan panjang)
4. Dengan Asap (Gumpalan kecil dan gumpalan besar)
5. Dengan alat telegraf (Tulisan titik dan garis)
6. Cermin dengan bantuan cahaya matahari (sebentar dan lama) Yang perlu diingat :
Pada waktu memberi isyarat Morse perlu diperhatikan antara perbedaan TITIK dan GARIS, yaitu 1 : 3
Misalnya untuk titik 1 (satu) detik, maka untuk garis adalah 3 (tiga) detik.
SEMAPHORE
Semaphore adalah cara mengirimkan berita dengan
mempergunakan sepasang bendera. Bendera yang
digunakan ukuran 40 x 40 cm dua buah, Warna (kanan dan
kiri) merah-kuning (bersilang). Bendera diikatkan pada
tongkat yang panjangnya 50-55 cm.
Memilih tempat yang baik untuk bersemboyan
1. Dasar belakang harus baik. Langit adalah dasar
yang baik
2. Pilih tempat yang sewarna (tidak berupa-rupa) yang terang, tidak gelap
3. Memanggil/menerima bertentangan dengan sinar/panas matahari
4. Di belakang jangan ada orang lagi
5. Jika tempat kita bersemboyan sukar diterima oleh penerima berita, maka
penerima berita meminta kepada orang yang mengirim berita supaya pindah tempat, dengan tanda kedua bendera dipersilangkan di atas kepala
Sikap pada waktu menyampaikan berita
1. Bediri tegak lurus, kaki sedikit dibuka
2. Tongkat bendera digenggam dekat di bawah bendera (tidak di ujung tongkat),
jari telunjuk tidak ikut menggenggam tetapi lurus merapat dengan tongkatnya
3. Lengan dengan tongkat harus lurus, merupakan garis lurus
4. Usahakan agar bendera selalu berkibar, tidak tergulung pada tongkatnya
Kunci Semaphore
PERSEMBAHAN IKATAN ALUMNI
Untuk mengirim isyarat angka dengan menggunakan tanda
A =1 F =6
B =2 G =7
C =3 H =8
D =4 I =9
E =5 J =0
Kode Semaphore